Statistik Pengunjung

Senin, 05 September 2016

Senin, 05 September 2016
FISIKA
Pengertian Gelombang
Konsep gelombang banyak diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Gelombang bunyi,gelombang cahaya, gelombang radio, dan gelombang air merupakan beberapa contoh bentuk gelombang. Ketika kita melihat fenomena gelombang laut, ternyata, air gelombang tidak bergerak maju, melainkan melingkar. Sehingga air hanya bergerak naik-turun begitugelombang melintas. Tepi pantai menahan dasar gelombang, sehingga puncak gelombang bergerak lebih cepat untuk memecah di tepi pantai. Dengan demikian, terjadinya gerak gelombang laut dapat dirumuskan sebagai berikut. Pertama, air mencapai dasar lingkaran pada lembah gelombang. Kemudian, air mencapai bagian atas lingkaran pada puncak gelombang. Lalu, puncak gelombang memecah di tepi pantai. Gelombang air bergerak dengan kecepatan yang bisa diketahui. Tetapi, setiap partikel pada air itu sendiri, hanya berosilasi terhadap titik setimbang.
Konsep gelombang,Gelombang bunyi,gelombang cahaya,gelombang radio,gelombang air,Gelombang bergerak,Gelombang periodik,gerak gelombang,Pengertian Gelombang SMA Kelas XII,arti gelombang,teori gelombang sma kelas 12,gelombang sma kelas xii,gelombang sma kelas xii,konsep gelombang kelas xii

Gelombang bergerak melintasi jarak yang jauh, tetapi medium (cair, padat, atau gas) hanya bisa bergerak terbatas. Dengan demikian, walaupun gelombang bukan merupakan materi, pola gelombang dapat merambat pada materi. Sebuah gelombang terdiri dari osilasi yang bergerak tanpa membawa materi bersamanya. Gelombang membawa energi dari satu tempat ke tempat lain. Pada kasus gelombang laut, energi diberikan kegelombang air, misalnya oleh angin di laut lepas. Kemudian energi dibawa oleh gelombang ke pantai.
Gelombang periodik merupakan gerak gelombang secara teratur dan berulang-ulang yang mempunyai sumber berupa gangguan yang kontinu dan berosilasi, berupa getaran atau osilasi. Gelombang air bisa dihasilkan oleh benda penggetar apapun yang diletakkan di permukaan, seperti tangan, atau air itu sendiri dibuat bergetar ketika angin bertiup melintasinya, dan bisa juga karena sebuah batu yang dilempar ke dalamnya.
Jenis-Jenis Gelombang
Di alam ini banyak sekali terjadi gelombang. Contohnya ada gelombang air, gelombang tali, cahaya, bunyi, dan gelombang radio. Apakah semua gelombang itu sama? Ternyata semua gelombang itu dapat dikelompokkan menjadi beberapa jenis sesuai sifat kemiripannya contohnya dapat dibagi dengan dasar berikut.
Gelombang Berdasarkan Arah Rambat Dan Arah Getar
Berdasarkan arah rambat dan arah getarnya, gelombang dapat dibagi menjadi dua.

    Pertama, gelombang transversal yaitu gelombang yang arah rambat tegak lurus pada arah getarnya. Contohnya gelombang air, tali dan cahaya.
    Kedua, gelombang longitudinal yaitu gelombang yang arah rambat dan arah getarnya sejajar. Contohnya gelombang pegas dan bunyi.

Gelombang Berdasarkan Media Perambatannya
Berdasarkan mediumnya, gelombang juga dapat dibagi menjadi dua.

    Gelombang mekanik, yaitu gelombang yang membutuhkan media dalam merambat. Contohnya gelombang tali dan bunyi. Apa yang terjadi jika ada dua orang astronot yang bercakap-cakap diruang hampa? Jawabnya tentu tidak bisa secara langsung dari percakapan antar bunyi dari mulutnya.
    Gelombang Elektromagnetik, yaitu gelombang yang tidak membutuhkan media dalam merambat. Gelombang ini dinamakan gelombang elektromagnetik. Contohnya cahaya, gelombang radio dan sinar-X.

Gelombang Berdasarkan Amplitudonya
Berdasarkan amplitudonya, gelombang dapat dibedakan menjadi dua jenis juga.

    Gelombang Berjalan, yaitu gelombang yang amplitudonya tetap. berjalan.
    Gelombang Stasioner, yaitu gelombang yang amplitudonya berubah sesuai posisinya.

Besaran-Besaran Pada Gelombang
Gelombang sebagai rambatan energi getaran memiliki besaran-besaran yang sama dan ada beberapa tambahan. Diantaranya adalah frekuensi dan periode.
Frekuensi gelombang adalah banyaknya gelombang yang terjadi tiap detik. Sedangkanperiode gelombang adalah waktu yang dibutuhkan untuk satu gelombang.
f = N/t                f = 1/t
Keterangan :
f = frekuensi (Hz)
N = banyaknya gelombang
t = waktu (s)
Untuk gelombang transversal satu gelombang sama dengan dari puncak ke puncak terdekat atau dari lembah ke lembah terdekat. Sedangkan untuk gelombang longitudinal satu gelombang sama dengan dari regangan ke regangan terdekat atau dari rapatan ke rapatan terdekat.
Berikutnya adalah besaran cepat rambat (v). Gelombang merupakan bentuk rambatan berarti memiliki kecepatan rambat. Sesuai dengan pengertian dasarnya maka cepat rambat ini dapat dirumuskan seperti berikut.
v = s/t
Untuk satu gelombang dapat di tentukan besaran berikutnya yang perlu diketahui adalah panjang gelombang dan cepat rambat gelombang. Panjang gelombang yang disimbulkan λ merupakan panjang satu gelombang atau jarak yang ditempuh untuk satu kali gelombang.
v = λ/t
Senin, 05 September 2016
TATA CAHAYA


Istilah dalam tata cahaya

1. Lampu, yaitu sumber cahaya buatan terdiri dari bermacam-macam tipe seperti Halogen, spot, follow light, focus light, par 38 dll.

2. Holder adalah dudukan lampu

3. Kabel, yaitu sarana pengantar arus listrik

4. Dimmer, adalah alat untuk mengatur intensitas cahaya

5. Main light, cahaya yang berfungsi untuk menerangi objek secara keseluruhan.


6. Keylight, cahaya utama yang berfungsi untuk menerangi objek, dimana intensitas cahayanya tinggi dengan pemancaran keras yang tertuju atau spot, dan menghasilkan bayangan yang kuat

7. Fill light, yaitu cahaya penyaput bayangan yang dihasilkan oleh keylight, intensitas cahayanya lebih rendah dari keylight, pemancaran cahayanya menyebar atau dibilang FLOOD

8. Backlight, cahaya yang berasal dari belakang subjek yang berfungsi memberikan kesan 3D agar subjek tidak menyatu dengan latar belakang. Intensitas cahayanya sama atau lebih besar dari key light

9. Foot light, cahaya yang berfungsi untuk menerangi bagian bawah objek.

10. Wing Light, yaitu cahaya yang berfungsi untuk menerangi bagian sisi atau samping objek

11. Front Light, yaitu cahaya yang berfungsi untuk menerangi bagian depan objek

12. Upper light, cahaya yang berfungsi untuk menerangi bagian atas tengah objek

13. Silhouette light, yaitu cahaya yang berfungsi membentuk objek gelap

14. Tools, peralatan pendukung tata cahaya

15. Serial light, lampu yang di instalasi sacara seri atau sendiri-sendiri (1 saklar 1 lampu)



16. Parallel light, lampu yang di instalasi sacara parallel atau gabungan (1 saklar beberapa lampu)
 MATEMATIKA
Materi Peluang.
Silahkan anda pelajari materi peluang ini yang saya sajikan secara ringkas melalui contoh-contoh sederhana.
A. KAIDAH PENCACAHAN
1. Aturan Pengisian Tempat
Andi diundang menghadiri acara ulang tahun temannya. Andi mempunyai tiga buah baju dua buah celana.
Baju     : Merah, Kuning, Ungu
Celana : Hitam, Biru
Ada berapa cara Andi dapat mamasang-masangkan baju dan celananya?
Penyelesaian:
Banyaknya pasangan celana dan baju  yang dapat dipakai Andi ada 6 yaitu:
{(hitam, kuning), (hitam, merah), (hitam, ungu),(biru, kuning), (biru, merah), (biru, ungu)}
2. Faktorial
Definisi:
n! = 1 × 2 × 3 × …× (n – 2) × (n – 1) × n atau
n! = n × (n – 1) × (n – 2) × … × 3 × 2 × 1
1! = 1 dan 0! = 1
Untuk lebih memahami tentang faktorial, perhatikan contoh berikut.
1. 6! = 6 × 5 × 4 × 3 × 2 × 1 = 720
2. 3! × 2 ! = 3 × 2 × 1 × 2 × 1 = 6 × 2 = 12
       7!       7×6×5×4×3×2×1
3.  —— = ———————— = 7 × 6 × 5 = 210
       4!            4×3×2×1
3. Permutasi
Dari 5 orang calon pengurus akan dipilih 3 orang untuk menempati posisi sebagai ketua, sekretaris, dan bendahara. Ada berapa banyak cara memilih pengurus ?
Penyelesaian:
Untuk menjawab hal tersebut marilah kita gambarkan 3 tempat kosong yang akan diisi dari 5 calon pengurus yang tersedia.
5
   
x
   
4
   
x
   
3
Kotak (a) dapat diisi dengan 5 calon karena calonnya ada 5
Kotak (b) dapat diisi dengan 4 calon karena 1 calon sudah diisikan di kotak (a).
Kotak (c) dapat diisi dengan 3 calon karena 2 calon sudah diisikan di kotak sebelumnya.
Sehingga banyaknya susunan pengurus kelas adalah 5 × 4 × 3 = 60.
Susunan semacam ini disebut permutasi karena urutannya diperhatikan, sebab ketua, sekretaris, bendahara tidak sama dengan sekretaris, ketua, bendahara.
a. Permutasi r unsur dari n unsur berbeda
Permutasi pada contoh ini disebut permutasi 3 dari 5 unsur dan
dinotasikan dengan  P(5.3) atau 5P3, sehingga:

5P3 = 5 × 4 × 3
      = 5 × (5 – 1) × (5 – 2)
      = 5 × (5 – 1) × …..× (5 – 3 + 1),
Secara umum dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut.
Banyaknya permutasi dari n unsur diambil r unsur dinotasikan:
nPr = n (n – 1) (n – 2) (n – 3) … (n – r + 1)
Atau dapat juga ditulis:
                                                                       (n – r) (n – r – 1)  … 3.2.1
nPr =n (n – 1) (n – 2) (n – 3) … (n – r + 1) x ——————————
                                                                       (n – r) (n – r – 1)  … 3.2.1

           n (n – 1) (n – 2) (n – 3) … (n – r + 1)(n – r) (n – r – 1)  … 3.2.1
nPr =——————————————————————————
                                 (n – r) (n – r – 1)  … 3.2.1

             n!
nPr =————
        (n – r)!

Contoh:
Akan disusun berjajar bendera  negara-negara: Inggris, Prancis, Jerman, Belanda, Spanyol dan Yunani. Tentukan banyaknya cara memasang bendera tersebut jika bendera Inggris dan Prancis harus selalu  berdampingan !
Penyelesaian:
Banyaknya negara ada 6 tetapi Inggris dan Prancis harus berdampingan sehingga Inggris dan Prancis dihitung 1. Jadi banyaknya negara ada 5,
untuk menyusun benderanya 5P5 = 5!
Inggris dan Prancis dapat bertukar posisi sebanyak 2!
Banyaknya cara = 5! x 2!
                            = 5 x 4 x 3 x 2 x 1 x 2 x 1
                            = 240 
b. Permutasi Jika Ada Unsur yang Sama
Untuk menghitung banyaknya permutasi jika ada unsur yang sama, marilah kita lihat contoh berikut.
Berapakah banyaknya kata yang dapat disusun dari huruf-huruf pembentuk kata: A, D, A, M  ?
Penyelesaian:
Banyaknya kata = {(ADAM), (ADMA), (AMAD), (AMDA), (AAMD), (AADM), (DAAM), (DAMA), (DMAA), (MAAD), (MADA), (MDAA)}
ternyata banyaknya kata hanya ada 12, hal ini berbeda kalau tidak ada huruf yang sama banyaknya cara ada 4! = 24
Dari contoh dapat dijabarkan 12 = 4 × 3 atau permutasi 4 unsur dengan 2
                               4!
unsur sama ditulis: ——
                               2!
Secara umum banyaknya permutasi n unsur yang memuat k, l, dan m unsur yang sama dapat ditentukan dengan rumus:
            n!
 P = ————
         k! l! m!
Perhatikan simulasi berikut!
Contoh 6:
Berapakah banyaknya kata yang dapat dibentuk dari huruf-huruf pembentuk kata MATEMATIKA?
Penyelesaian:
MATEMATIKA
Banyak huruf =10
banyak M = 2
banyak A =3
banyak T = 2
            10!          10 x 9 x 8 x 7 x 6 x  5 x 4 x 3 x 2 x 1
 P = ———— = —————————————————
         2! 3! 2!               2 x 1 x 3 x 2 x 1 x 2 x 1
        3628800
 P = ———— = 151200
           24              
Banyaknya kata yang dapat dibentuk ada 151200 kata

c. Permutasi Siklis
Andi, Budi dan Candra hendak duduk mengelilingi sebuah meja. Berapakah banyak cara mereka  dapat duduk mengelilingi meja tersebut?
Kalau mereka duduk berjajar banyaknya cara ada 3! = 6 yaitu
{ABC, ACB, BAC, BCA, CAB, CBA}
Bagaimana kalau mereka mengelilingi sebuah meja ?
Kemungkinan 1 diperoleh bahwa ABC = CAB = BCA
Kemungkinan 2 diperoleh bahwa ACB = CBA = BAC
Sehingga banyak cara mereka duduk hanya ada 2 cara
ternyata banyaknya cara 3 orang duduk mengelilingi sebuah meja = (3 - 1)!
Secara umum banyaknya permutasi siklis dapat ditentukan dengan rumus:
         
  P= (n - 1)!
Contoh 7:
Berapakah banyaknya cara 8 orang dapat duduk mengelilingi api unggun jika 2 orang tertentu harus selalu berdampingan?
Penyelesaian:
Banyaknya orang ada 8 tetapi dua orang tertentu harus berdampingan (dihitung satu) sehingga banyaknya orang ada 7,
Permutasi siklis 7 orang = (7 - 1)!
Dua orang yang berdampingan dapat bertukar posisi sebanyak 2!
Banyaknya cara = 6! x 2!
                            = 6 x 5 x 4 x 3 x 2 x 1 x 2 x 1
                            = 1440

4. Kombinasi
Ada tiga sahabat yang baru bertemu setelah sekian lama, mereka adalah
Adi, Budi, dan Candra. Saat bertemu mereka saling berjabat tangan, tahukah kamu berapa banyak jabat tangan yang terjadi?
Adi berjabat tangan dengan Budi ditulis {Adi, Budi}.
Budi berjabat tangan dengan Adi ditulis {Budi, Adi}.
Antara {Adi, Budi} dan {Budi, Adi} menyatakan himpunan yang sama, hal ini disebut kombinasi. Di lain pihak {Adi, Budi}, {Budi, Adi} menunjukkan urutan yang berbeda yang berarti merupakan permutasi yang berbeda.
Dari contoh dapat diambil kesimpulan:
Permutasi  = Adi – Budi, Adi – Candra, Budi – Adi,
                     Budi – Candra, Candra – Adi, Candra – Budi
                   = 6 karena urutan diperhatikan
Kombinasi = Adi – Budi, Adi – Candra, Budi – Candra
                   = 3 karena urutan tidak diperhatikan
                           6         permutasi
Kombinasi = 3 =—— = ——————
                           2                2
Jadi kombinasi dari 3 unsur diambil 2 unsur ditulis:
            3P2              3!
3C2 = —— = ————
           2       2! (3 − 2)!

Secara umum dapat disimpulkan bahwa:
Banyaknya kombinasi dari n unsur yang berbeda diambil  r unsur
                             n
ditulis  dengan C  atau C(n. r) atau nCr, sehingga:
                             r

              P                 n!
nCr =———— = ————
            r!           (n - r)! r!

Perhatikan contoh soal berikut untuk lebih memahami tentang kombinasi.
Contoh 8:
1. Hitunglah nilai dari:
    a. 8C4
    b. 6C2 × 4C3
Penyelesaian:
                 8!              8!        8 x 7 x 6 x  5 x 4 x 3 x 2 x 1
a. 8C4 =————  =———  =———————————— = 70
             (8 - 4)! 4!    4! 4!     4 x 3 x 2 x 1 x 4 x 3 x 2 x 1

                          6!                4!        6 x  5 x 4 x 3 x 2 x 1    4 x 3 x 2 x 1
b. 6C2 × 4C3 =————  x ———— =—————————  x —————= 70
                     (6 - 2)! 2!  (4 - 3)! 3!  4 x 3 x 2 x 1 x  2 x 1    1 x 3 x 2 x 1

Penyelesaian:
               10!               
10C3 =—————
         (10 - 3)! 3!

               10!               
           =—————
            7! 3!

          10 x 9 x 8 x 7! 
           =——————
          7! 3 x 2 x 1

           720
           =———
             6 
   
      = 120

Contoh 10:
Dalam pelatihan bulutangkis terdapat 8 orang pemain putra dan 6 orang pemain
putri. Berapakah pasangan ganda yang dapat diperoleh untuk:
a. ganda putra
b. ganda putri
c. ganda campuran
Penyelesaian:
a. Karena banyaknya pemain putra ada 8 dan dipilih 2, maka banyak cara ada:

                 8!          8 . 7 . 6 !     56
     8C2 =———— = ———— = —— = 28
           (8 - 2)! 2!     6! . 2. 1       2


b. Karena banyaknya pemain putri ada 6 dan dipilih 2, maka banyak cara ada:

                 6!          6 . 5 . 4 !     30
     6C2 =———— = ———— = —— = 15
           (6 - 2)! 2!     4! . 2. 1       2

c. Ganda campuran berarti 8 putra diambil satu dan 6 putri diambil 1, maka:

                        8!                 6!           8!        6!
     8C1 x 6C1 =———— x ———— = —— x —— = 8 x 6 = 48
                    (8 - 1)! 1!   (6 - 1)! 1!      7!        5!


Contoh 11:
Dari 7 siswa putra dan 3 siswa putri akan dibentuk tim yang beranggotakan 5 orang. Jika disyaratkan anggota tim tersebut paling banyak 2 orang putri, berapakah banyaknya cara mambentuk tim tersebut?
Penyelesaian:
Karena anggota tim ada 5 dan paling banyak 2 putri maka kemungkinannya adalah: 5 putra atau 4 putra 1 putri atau 3 putra 2 putri
Banyak cara memilih 5 putra =7C5
Banyak cara  memilih 4 putra 1 putri =7C4  . 3C1
Banyak cara  memilih 3 putra 2 putri =7C3  . 3C2

Banyak cara = 7C5  + 7C4  . 3C1  + 7C3  . 3C2     

                              7!               7!                3!                7!               3!
                      = ———— + ———— x ————  + ———— x ————
                         (7 - 5)! 5!   (7 - 4)! 4!    (3 - 1)! 1!    (7 - 3)! 3!    (3 - 2)! 2!

                
                          7 . 6 . 5!     7 . 6 . 5 . 4!   3 . 2 . 1    7 . 6 . 5 . 4!     3 . 2 . 1
                      = ———— + ————— x ———  + ————— x ————
                         2 . 1 . 5!      3 . 2 . 1 . 4!      2 . 1      4! . 3 . 2 . 1      2 . 1

                      = 105 + 105 + 21 = 231

Jadi banyaknya cara membentuk tim ada 231 cara
B. RUANG SAMPEL DAN KEJADIAN
1. Ruang Sampel
Tahukah kamu, apa saja yang mungkin muncul ketika sebuah dadu dilempar sekali ?
Kemungkinan yang muncul adalah mata dadu 1, 2, 3, 4, 5 atau 6.
Jadi banyaknya himpunan semua kejadian yang mungkin pada pelemparan sebuah dadu sekali ada 6.
Himpunan semua kejadian yang mungkin dari suatu percobaan disebut Ruang Sampel atau Ruang Contoh biasa diberi lambang huruf S
Bagaimana kalau sebuah koin uang logam  dilemparkan sekali, apa saja yang mungkin muncul?
S = {Angka, gambar}
n(S) = 2

2. Kejadian
Kejadian merupakan himpunan bagian dari ruang sampel.
Contoh 14:
Dua buah dadu dilemparkan bersamaan sekali, tentukan kejadian munculnya
a. jumlah kedua dadu 10
b. selisih kedua dadu 3
c. jumlah kedua dadu 5 dan selisihnya 1
d. jumlah kedua dadu 4 atau selisihnya 5
Penyelesaian:
Untuk mengerjakan soal ini kita lihat jawaban contoh 13.
a. Jumlah kedua dadu 10 ={(4, 6), (5, 5), (6, 4)}
    Jadi banyaknya kejadian ada 3
b. Selisih kedua dadu 3 ={(1, 4), (2, 5), (3, 6), (4, 1), (5, 2), (6, 3)}
    Jadi banyaknya kejadian ada 6
c. Jumlah kedua dadu 5 dan selisihnya 1 ={(2, 3), (3, 2)}
    Jadi banyaknya kejadian ada 2
d. Jumlah kedua dadu 4 atau selisihnya 5 ={(1, 3), (2, 2), (3, 1), (1, 6), (6, 1}
    Jadi banyaknya kejadian ada 5
C. PELUANG SUATU KEJADIAN
1. Peluang Suatu Kejadian
Sebelum mempelajari peluang suatu kejadian, marilah kita ingat kembali mengenai ruang sampel yang biasanya dilambangkan dengan S. Kejadian adalah himpunan bagian dari ruang sampel, sedangkan titik sampel adalah setiap hasil yang mungkin terjadi pada suatu percobaan. Jika A adalah suatu kejadian yang terjadi pada suatu percobaan dengan ruang sampel S, di mana setiap titik sampelnya mempunyai kemungkinan sama untuk muncul, maka peluang dari suatu kejadian A ditulis sebagai berikut.

             n(A)
P(A) = ———
             n(S )

Keterangan:
P(A) = peluang kejadian A
n(A) = banyaknya anggota A
n(S) = banyaknya anggota ruang sampel S

Contoh :
Pada pelemparan 3 buah uang sekaligus, tentukan peluang muncul:
a. ketiganya sisi gambar;
b. satu gambar dan dua angka.

Penyelesaian:
a. S = {AAA, AAG, AGA, GAA, AGG, GAG, GGA, GGG}
    Maka n(S) = 8
    Misal kejadian ketiganya sisi gambar adalah A.
    A = {GGG}, maka n(A) = 1
                  n(A)        1
    P(A) =  ——— =——
                  n(S )       8
b. Misal kejadian satu gambar dan dua angka adalah B.
     B = {AAG, AGA, GAA}, maka n(B) = 3
                  n(B)        3
    P(B) =  ——— =——
                  n(S )       8

Contoh:
Andi mengikuti  acara Jalan Santai dengan doorprize 5 buah sepeda motor. Jika jalan santai tersebut diikuti oleh 1000 orang, berapakah peluang Andi mendapatkan doorprize sepeda motor?

Penyelesaian:
S = semua peserta jalan santai
maka n(S) = 1000
Misal kejadian  Andi mendapatkan motor adalah A.
A = {Motor1, Motor2, Motor3, Motor4, Motor5}
maka n(A) = 5
                  n(A)           5           1
    P(A) =  ——— = ——— = ——
                  n(S )       1000       200                               
                                                                                              1
Jadi peluang Andi mendapatkan doorprize sepeda motor  ——
                                                                                            200
2. Kisaran Nilai Peluang
Untuk mengetahui kisaran nilai peluang, perhatikan soal berikut:
Contoh 18:
Sebuah dadu dilemparkan sekali, tentukan peluang munculnya
a. Mata dadu 8               b. Mata dadu kurang dari 7
Penyelesaian:
a.  S = {1, 2, 3, 4, 5, 6}, n(S) = 6
     misal kejadian muncul mata dadu 8 adalah A
     A = { }, n(A) = 0
                   n(A)       0       
     P(A) =  ——— = — =  0
                   n(S )      6      
     Kejadian muncul mata dadu 8 adalah kejadian mustahil, P(A) = 0
b.  S = {1, 2, 3, 4, 5, 6}, n(S) = 6
     misal kejadian muncul mata dadu kurang dari 7 adalah B
     B = {1, 2, 3, 4, 5, 6}, n(B) = 6
                   n(B)       6       
     P(B) =  ——— = — =  1
                   n(S )      6      
    Kejadian muncul mata dadu kurang dari 7  adalah kejadian pasti, P(A) = 1

Jadi kisaran nilai peluang: 0  ≤  P(A) ≤ 1

3. Frekuensi Harapan Suatu Kejadian
Frekuensi harapan dari sejumlah kejadian merupakan banyaknya kejadian dikalikan dengan peluang kejadian itu. Misalnya pada percobaan A dilakukan n kali, maka frekuensi harapannya ditulis sebagai berikut.

  Fh = n × P(A)

Contoh 19:
Pada percobaan pelemparan 3 mata uang logam sekaligus sebanyak 240 kali, tentukan frekuensi harapan munculnya dua gambar dan satu angka.
Penyelesaian:
S = {AAA, AAG, AGA, GAA, AGG, GAG, GGA, GGG} ⇒ n(S) = 8
A = {AGG, GAG, GGA} ⇒ n(A) = 3
                                          n(A)                3
Fh(A) = n × P(A) = 240 × —— = 240 × —— =  90 kali
                                          n(S)                 8

4. Peluang Komplemen Suatu Kejadian
Untuk mempelajari peluang komplemen, perhatikan contoh berikut.
Contoh:
Pada pelemparan sebuah dadu sekali, berapakah peluang munculnya:
a. nomor dadu ganjil,
b. nomor dadu tidak ganjil?
Penyelesaian:
a.  S = {1, 2, 3, 4, 5, 6}, maka n(S) = 6.
     A adalah kejadian  keluar nomor dadu ganjil
     A = {1, 3, 5}, maka n(A) = 3 sehingga
                  n(A)        3        1

     P(A) =  ——— =—— = —
                  n(S )       6        2

b.  B adalah kejadian  keluar nomor dadu tidak ganjil
     B = {2, 4, 6}, maka n(B) = 3 sehingga
                  n(B)        3        1
     P(B) =  ——— =—— = — , Peluang B adalah Peluang komplemen dari A
                  n(S )       6        2
Dari contoh tersebut kita dapat mengambil kesimpulan bahwa:

                       
 P(A) + P(AC) = 1 atau P(AC) = 1 – P(A)

Contoh:
Pada pelemparan 3 buah uang sekaligus, tentukan peluang munculnya  paling
sedikit satu angka !
Penyelesaian:
Cara biasa
S = {AAA, AAG, AGA, GAA, AGG, GAG, GGA, GGG}, maka n(S) = 8
Misal kejadian paling sedikit satu angka adalah A.
A = {AAA, AAG, AGA, GAA, AGG, GAG, GGA}, maka n(A) = 7
              n(A)        7
P(A) =  ——— =——
              n(S )       8

Cara komplemen
S = {AAA, AAG, AGA, GAA, AGG, GAG, GGA, GGG}, maka n(S) = 8
Misal kejadian paling sedikit satu angka adalah A.
Ac = {GGG}, maka n(Ac) =1

              n(Ac)       1
P(Ac) =  ——— =——
              n(S )        8

                                       1         7
P(A) = 1 – P(Ac) = 1 – —— = ——
                                       8         8

5. Peluang Kejadian Majemuk
a. Peluang Gabungan 2 kejadian
Misal A dan B adalah dua kejadian yang berbeda, maka peluang kejadian
A ∪  B ditentukan dengan aturan:

 P(A ∪ B) = P(A) + P(B) – P(A∩B)

Contoh:
Sebuah dadu dilambungkan sekali, jika A adalah kejadian munculnya bilangan ganjil dan B adalah kejadian munculnya bilangan prima. Tentukan peluang kejadian munculnya bilangan ganjil atau prima!
Penyelesaian:

S = {1, 2, 3, 4, 5, 6}
A = bilangan ganjil : {1, 3, 5} → P(A) = 3/6
B = bilangan prima : {2, 3, 5} → P(B) =3/6                                
A∩B = {3, 5} → P{A∩B} = 2/6
P(A∪ B) = P(A) + P(B) – P(A∩B)
               = 3/6 + 3/6  – 2/6 = 4/6 = 2/3
Jadi peluang kejadian munculnya bilangan ganjil atau prima adalah 2/3

Contoh:
Diambil sebuah kartu dari 1 set kartu bridge, tentukan peluang terambilnya kartu As atau kartu Hati!
Penyelesaian:n(S) = 52 (karena banyaknya kartu dalam 1 set kartu bridge 52)
A = kartu As, n(A) = 4 (Banyaknya kartu As dalam1 set kartu bridge 4)
              4
P(A) = ——
             52
B = kartu Hati, n(B) = 13 (Banyaknya kartu Hati dalam1 set kartu bridge 13)
             13
P(B) = ——
             52                          
n(A∩B) = 1 (Banyaknya Kartu As dan  Hati dalam1 set kartu bridge 1)
                   1
P(A∩B) = ——
                  52                                                 
                                                             4       13        1     16
P(A∪ B) = P(A) + P(B) – P(A∩B) = —— + —— – —— =——
                                                            52      52        52   52        
                                                                                                 16        
Jadi peluang kejadian terambilnya kartu As atau Hati  adalah ——
                                                                                                 52

b. Peluang Kejadian Saling Lepas (Saling Asing)
Kejadian A dan B saling asing jika kedua kejadian tersebut tidak mungkin terjadi bersama-sama. Ini berarti A∩B = 0  atau P(A∩B) = 0
Sehingga: P (A∪ B) = P(A) + P(B) – P(A∩B) = P(A) + P(B) – 0
  P (A∪ B) = P(A) + P(B)

Contoh:
Sebuah dadu dilambungkan sekali, jika A adalah kejadian munculnya bilangan ganjil dan B adalah kejadian munculnya bilangan genap. Tentukan peluang kejadian munculnya bilangan ganjil atau genap!

Categories

PROFIL

Sms Gratis

Popular Posts